0
ad-dien
Posted by Aisyah Barhutin
on
Friday, May 02, 2008
in
catatan saja
Ketika islam ditasbihkan sebagai rahmatan lil'alamin, itu merupakan anugrah terbesar yang Allah berikan kepada umat manusia. Tatanan religi yang benar benar memberikan pencerahan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman tentang bagaimana menyikapai kehidupan dunia maupun akhirat dengan benar dan baik. Alhasil ketika hadiah ini kita terima dengan rasa syukur maka insyaallah kita akan menjadi bagian dari orang-orang yang diberi petunjuk, akan tetapi lain halnya apabila kita menerimanya sebagai beban disebabkan oleh matahati kita yang terutup oleh keangkuhan, maka tentu saja kita akan berada didalam kelompok orang yang bodoh dan merugi.
Pentasbihan islam sebagai rahmat bagi umat manusia memunculkan harapan akan tatanan dunia yang lebih benar dan baik. Tentunya hal itu bisa terwujud ketika semua komponen umat manusia menerima islam secara kaffah, menyeluruh tanpa ada keraguan didalam menerima dan menjalankanya. Tetapi akan berbeda hasilnya ketika islam diterima oleh sebagian dari mereka dengan setengah hati dan asal asalan, tidak hanya akan menghasilkan nilai-nilai sosial budaya yang setengah jadi, juga akan menghadapi kendala sosial budaya yang akan menggerogoti nilai nilai normatif yang ada didalam islam. Banyak contoh yang bisa kita lihat betapa mereka yang masih menerima islam dengan setengah hati mampu memperjualbelikan nilai nilai agama dengan ambisi dan keserakahan, dan lupa bahwa apa yang mereka lakukan akan ada pertanggungjawabanya baik didunia maupun kelak di akhirat.
Pentasbihan islam sebagai rahmat bagi umat manusia memunculkan harapan akan tatanan dunia yang lebih benar dan baik. Tentunya hal itu bisa terwujud ketika semua komponen umat manusia menerima islam secara kaffah, menyeluruh tanpa ada keraguan didalam menerima dan menjalankanya. Tetapi akan berbeda hasilnya ketika islam diterima oleh sebagian dari mereka dengan setengah hati dan asal asalan, tidak hanya akan menghasilkan nilai-nilai sosial budaya yang setengah jadi, juga akan menghadapi kendala sosial budaya yang akan menggerogoti nilai nilai normatif yang ada didalam islam. Banyak contoh yang bisa kita lihat betapa mereka yang masih menerima islam dengan setengah hati mampu memperjualbelikan nilai nilai agama dengan ambisi dan keserakahan, dan lupa bahwa apa yang mereka lakukan akan ada pertanggungjawabanya baik didunia maupun kelak di akhirat.